Sabtu, 31 Agustus 2013

Persipura Dapat Rp 8,5 M dari Freeport

Persipura Jayapura akan mendapatkan suntikan dana sebesar Rp 8,5 miliar dari Freeport Indonesia untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini. Dana ini cair setelah Freeport dan Persipura sepakat mengikat kerja sama untuk dua tahun ke depan.

Selain mendapatkan dukungan dana dari PT Freeport, tim berjuluk Mutiara Hitam ini mendapatkan dukungan dari Bank Papua serta sponsor lainnya seperi PT Bosowa dan Telkomsel. Dari Bank Papua, jumlah dukungan yang diberikan pada Persipura untuk musim ini sebesar Rp 4 miliar. "Kurangnya masih banyak. Makanya kami terus mencari dukungan," katanya.Dana dari perusahaan pertambangan yang bermarkas di Amerika Serikat ini lebih besar dibandingkan musim lalu yaitu Rp 7 miliar. "Lebih tinggi dari musim lalu. Tapi kebutuhan tim untuk satu musim cukup tinggi yaitu Rp 23 milar," kata Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano di Jakarta, Selasa (15/1/13).
Sementara itu Manajer Persipura Rudy Maswi mengatakan sebenarnya dukungan dari PT Freeport untuk Persipura sebesar Rp 18 miliar. Hanya saja dukungan itu diberikan selama dua tahun atau hingga musim kompetisi 2014.
"Mencari sponsor itu ukurannya prestasi, maka kita harus mampu menunjukkan prestai yang terbaik," katanya. Pemain Persipura ini bahkan telah teruji saat menahan imbang 1-1 tuan rumah Persib Bandungdi Stadion Siliwangi pada laga perdana kompetisi ISL musim ini.

Freeport sponsori Persipura hingga tahun 2014

PT Freeport Indonesia akan mengawal klub Persipura Jayapura untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super League ISL hingga tahun 2014. Bentuk dukungan Freeport itu ditandai dengan penandatanganan kerjasama dengan pihak Persipura di area Epicentrum Park Kuningan Jakarta.
Dengan mendapatkan pengawalan berupa sponsorship bisa dipastikan tim kebanggaan warga Papua ini tidak akan mengalami kendala seperti yang dialami oleh beberapa klub yang ada di Indonesia.
"Saat ini bentuk dukungan kami selama dua musim. Mudah-mudahan bisa makin panjang," kata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto di sela penandatanganan kerja sama seperti dilansir Antara.
Bentuk dukungan dari PT Freeport Indonesia nantinya tidak hanya pada Persipura Jayapura, namun juga sudah dipersiapkan beberapa hal termasuk pembinaan pemain-pemain muda asli Papua. Dengan begitu, diharapkan adanya pembinaan yang lebih bagus hingga hasilnya bisa maksimal.
"Kita sama-sama memikirkan bibit muda untuk dikumpulkan dan selanjutnya dibina. Bisa saja mereka dikirim ke Jepang atau Korea," kata Rozik menambahkan.
Sementara itu Ketua Umum Persipura Benhur Tomi Mano mengaku sangat bangga atas realisasi kerja sama dengan PT Freeport Indonesia. Apalagi kerja sama ini diharapkan mampu mengangkat harkat dan martabat masyarakat Papua.
"Kami berharap dengan adanya dukungan ini prestasi Persipura akan jauh lebih baik. Kami harus mampu menjadi juara Indonesia Super League (ISL) musim ini," katanya.
Persipura yang saat ini dilatih oleh Jacksen F Tiago diperkuat pemain-pemain yang telah punya nama besar seperti Boaz Solossa, Patrich Wanggai, Ricardo Salampessy dan Ia Kabes. Selain itu juga diperkuat pemain asing yang handal seperti Zah Rahan dan Bio Paulin.

(Sumber : merdeka.com)

Kamis, 29 Agustus 2013

Keselamatan Kerja PTFI

Program Produksi yang Aman PTFI menentukan tujuan akhir dari perbaikan berlanjut terhadap kinerja keselamatan dan kesehatan. Dengan menetapkan sasaran-sasaran keselamatan yang khusus untuk setiap operasi, PTFI akan terus memusatkan perhatian pada perbaikan kinerja keselamatan PTFI. Komponen-komponen terukur dari segala sasaran keselamatan menjadi bagian dari peninjauan ulang kinerja tahunan operasi di akhir tahun.
Selama 2010, Lost Time Accident Rate (LTAR/Tingkat Insiden Kehilangan Waktu) per 200.000 jam kerja PTFI adalah 0,10 sama dengan target tahun 2010 dengan nilai yang sama. Total Reportable Incident Rate (TRIR/ Total Tingkat Insiden Tercatat) Freeport Indonesia adalah 0,35 yang berarti melebihi batas target (0,34)
PT Freeport Indonesia sedang memusatkan perhatian pada pendekatan penilaian risiko untuk mencegah kecelakaan, menghindari kasus kematian apapun di masa mendatang, dan menekankan keterlibatan mereka yang bukan staf dalam manajemen keselamatan. Kejadian kasus kematian apapun di tempat kerja tidak dapat diterima, dan PTFI teramat menyesal dengan kehilangan nyawa ini. Perusahaan telah mengidentifikasi akar-akar penyebab kasus kematian ini dan sedang menjalankan rencana aksi untuk mencegah terulangnya kejadian. Selanjutnya, PTFI telah melaksanakan program pengurangan kasus kematian ICMM.
Pada November 2010, PT Freeport Indonesia menerima rekomendasi sertifikasi Occupational Health & Safety Assessment Series (OHSAS) 18001:2007 setelah menyelesaikan audit Ketaatan Tahap ke-2 OHSAS 18001:2007 serta audit Peringkat Bintang National Occupational Safety Association (NOSA) CMB-150N (berdasarkan resiko) yang dilakukan oleh The National Occupational Safety Association (NOSA), sebuah pemasok tingkat dunia untuk layanan manajemen risiko kerja.

Minggu, 25 Agustus 2013

Kerangka Kerja ICMM Untuk Pembangunan Berkelanjutan.

International Council of Mining and Metals (ICMM), adalah organisasi yang mempunyai anggota CEO berbagai perusahaam multinasional yang berdedikasi untuk pembangunan yang berkelanjutan untuk mewujudkan visi kegiatan industri pertambangan, mineral dan yang bertanggung jawab serta memegang peranan penting dalam menunjang kehidupan moderen manusia dan kontributor kunci dalam kegiatan pembangunan yang berkelanjutan. Sebagai salah satu anggota pendiri ICMM (International Council on Mining and Metals), kami memiliki komitmen untuk melakukan praktek usaha yang unggul dalam rangka pengembangan berkelanjutan. Kami telah berkomitmen untuk melaksanakan Kerangka Kerja Pengembangan Berkelanjutan ICMM serta mentaati pernyataan kebijakan yang dikeluarkan Dewan ICMM. Kerangka Kerja Pengembangan Berkelanjutan ICMM terdiri dari empat unsur, yaitu seperangkat prinsip yang berisi 10 butir, didukung pelaporan terbuka sesuai pedoman Global Reporting Initiative (GRI), jaminan independensi, serta komitmen untuk berbagi praktek-praktek bisnis yang terbaik.

Beto: 'Gol Ini Saya Persembahkan Untuk Freeport'



Pose bersama Persipura dan Manajemen PTFI.
Dua gol berhasil disumbangkan striker Persipura Alberto “Beto” Goncalves untuk Freeport dan untuk Bio Paulin (rekan satu tim, pemain bek Persipura), setelah penandatanganan perjanjian sponsor antara PTFI dan Persipura di pagi harinya. Tim Persipura menjamu tim Arema Indonesia di Stadiun Mandala Jayapura pada sore hari setelah penandatangan kesepakatan antara Freeport dan Persipura (17/4). Dengan semangat baru dan dukungan Persipura Mania, Mutiara Hitam berhasil mengalahkan Singo Edan dengan skor 2 -1.
PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi sponsor resmi Tim sepak bola Mutiara Hitam Persipura Jayapura. Bertempat di Sasana Karya Kantor Gubernur Provinsi Papua di Jayapura (17/4) telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) antara PTFI, diwakili oleh Presiden Direktur Rozik B. Soetjipto dan Drs. Benhur Tommi Mano dari Persipura, yang disaksikan oleh Penjabat Gubernur Papua Dr. Drs. H. Syamsul Arief Rivai, MS.

Rozik Soetjipto berdialog dengan Pelatih Persipura Jecksen F Tiago yang didengar Ketum Persipura Tommi Mano (kiri) dan Manajemen PTFI lainnya di Markas Persipura di Hotel Relat Argaoura-Kota Jayapura.
Dalam awal sambutannya, Ketua Umum Persipura Jayapura Drs. Tommi Mano, MM, mengatakan penandatanganan MoU sponsorship PTFI terhadap Persipura merupakan satu mimpi dari rakyat Papua yang menganggap Persipura sebagai tim kebanggaannya. Khususnya masyarakat pencinta sepak bola di Kota Jayapura. "Mimpi itu kini telah menjadi kenyataan setelah PTFI menjadi sponsor utama Persipura dalam musim 2011-2012 dan mengamankan klub pujaan masyarakat Papua", katanya. Tommi Mano mengucapkan terima kasih kepada PT Freeport Indonesia atas dukungan terhadap Persipura ini, dan juga mengatakan bahwa dalam menjaga kepercayaan sponsor, Manajemen Persipura akan menerapkan manajemen terbuka dalam mengelola dana sponsor dari Freeport.
Presdir PTFI Rozik B. Soetjipto mengatakan, "Kalau saya melihat dari rencana kita mensponsori Persipura tahun ini, mudah-mudahan ini tidak hanya satu tahun saja, dan tentu kita mengharapkan dengan dukungan ini Persipura akan semakin berjaya", tuturnya sambil menambahkan bahwa dirinya dan manajemen PTFI adalah pendukung kuat Persipura.
Sementara Penjabat Gubernur Papua Dr. Drs. H. Syamsul Arief Rivai, MS, mengatakan harapan agar penandatanganan MoU ini akan lebih memacu manajemen Persipura untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan paling tidak mampu menunjukkan pada rakyat Papua bahwa dukungan Freeport itu telah diwujudkan agar Persipura bisa terus berada di puncak prestasi persepakbolaan nasional. "Dengan sumbangsih PTFI ini bagi Tanah Papua, rakyat Papua akan merasa bahwa keberadaan PTFI di Tanah Papua dapat diperhitungkan secara nasional dan Papua secara langsung", katanya.

Senin, 19 Agustus 2013

Taati Peraturan, Bermanfaat bagi Lingkungan dan Masyarakat

Komite Kebijakan Publik dari Dewan Komisaris Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. membantu Dewan menjalankan tanggung jawab pengawasannya di dalam perusahaan terkait
  1. Program lingkungan;
  2. Program hubungan dengan pemerintah dan masyarakat;
  3. Kebijakan dan praktik ketenagakerjaan dan hak asasi manusia;
  4. Program kesehatan dan keselamatan; dan
  5. Kontribusi amal dan derma melalui pengembangan dan pelaksanaan berbagai kebijakan komprehensif.
PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui perusahaan induknya ikut menandatangani Prinsip-prinsip Sukarela tentang Keamanan dan Hak Asasi Manusia dari Kementerian Luar Negeri AS dan Kementerian Luar Negeri Kerajaan Inggris (U.S. State Department-British Foreign Office Voluntary Principles on Security and Human Rights). PTFI  berkomitmen memastikan bahwa kegiatan PTFI dijalankan sesuai dengan Deklarasi Universal PBB tentang Hak Asasi Manusia, undang-undang dan peraturan Indonesia serta budaya dari masyarakat yang merupakan penduduk asli di wilayah operasi perusahaan. PTFI mendukung Extractive Industries Transparency Initiative (EITI / Prakarsa Transparansi Industri Ekstraksi) dengan membuat komitmen internasional untuk mengungkapkan pendapatan dan pembayaran-pembayaran kepada pemerintah. PTFI melalui Freeport- McMoRan Copper & Gold Inc. ikut mendukung U.N. Millennium Development Goals (Sasaran Pembangunan Millenium dari PBB) yang tengah PTFI evaluasi untuk diselaraskan dengan pendekatan berbasis resiko yang PTFI terapkan dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

Rabu, 14 Agustus 2013

Penandatanganan Nota Kesepahaman Freeport Indonesia dengan PT Indosmelt & PT Indovasi Mineral Indonesia

Kemarin, 13 Agustus 2013, PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan PT Indosmelt (Indosmelt) dan PT Indovasi Mineral Indonesia (Indovasi) untuk mendukung rencana perusahaan-perusahaan tersebut untuk membangun fasilitas pabrik peleburan konsentrat tembaga.
"Penandatanganan MoU ini merupakan langkah konkrit dukungan PTFI atas kebijakan Pemerintah untuk proses hilirisasi industri berbasis sumberdaya mineral di Indonesia," ujar Presiden Direktur PTFI, Rozik B. Soetjipto dalam sambutannya.
“Bentuk dukungan terhadap program hilirisasi perlu ditunjukkan antara lain dengan langkah-langkah konkrit dan realistis untuk melakukan persiapan dan pendalaman permasalahan agar semangat yang kita miliki dapat benar-benar dituangkan dalam tahapan kegiatan menuju pengembangan industri yang sehat, berkesinambungan dan memberikan manfaat usaha yang wajar bagi para pelakunya," tambah Rozik.
Selain itu, PTFI telah membangun pabrik peleburan tembaga pertama dan satu-satunya yang berlokasi di Gresik, yaitu PT Smelting, yang merupakan suatu usaha patungan antara PTFI dan Mitsubishi, dan telah memasok 40% bijih tembaga yang sudah diolah menjadi konsentrat tembaga yang telah mengalami peningkatan nilai kepada PT Smelting.
Secara prinsip, PTFI bersedia untuk memasok konsentrat tembaga yang didasarkan pada basis harga yang kompetitif atau berdasarkan harga pasar internasional yang berlaku.
PTFI akan terus membantu memberikan informasi, kemampuan teknis yang sesuai dengan kebutuhan dan kelayakan fasilitas peleburan dan pemurnian tembaga guna menarik minat investor seperti Indosmelt dan Indovasi. Kedua perusahaan tersebut adalah investor potensial yang akan menilai kelayakan ekonomi dari membangun pabrik peleburan baru.
PTFI mengharapkan dukungan pemangku kepentingan yang terkait untuk mensukseskan program hilirisasi. PTFI juga menyatakan kesediannya untuk bekerja sama dengan pihak ketiga yang memiliki ketertarikan dan kemampuan dalam membangun fasilitas peleburan yang memiliki nilai kelayakan ekonomi.

Selasa, 13 Agustus 2013

Upaya Freeport Indonesia Terhadap Lingkungan

Berdasarkan sifatnya, kegiatan pertambangan bagaimanapun akan memberikan dampak terhadap lingkungan.Tapi PT Freeport Indonesia percaya bahwa banyak yang hal dapat dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut dan memastikan dampak tersebut tidak berlangsung dalam jangka waktu lama. Untuk itu Freeport Indonesia berkomitmen untuk melakukan identifikasi, memahami, membuat strategi dan berupaya mengurangi dampak lingkungan dari setiap kegiatan yang PT Freeport Indonesia lakukan.
Kerangka pembangunan berkelanjutan PT Freeport Indonesia dalam aspek lingkungan menitikberatkan pada upaya terencana dalam mengidentifikasi dan menangkap peluang untuk membantu melindungi dan memperbaiki lingkungan. Hal ini menjadi strategi dan cara PT Freeport Indonesia mengelola bisnis. Konsep pertambangan berkelanjutan adalah kompleks dan menantang. Tentunya tanpa pengelolaan lingkungan yang cermat, kegiatan penambangan akan berdampak pada lingkungan termasuk dalam hal ini polusi, gangguan terhadap keanekaragaman hayati, maupun perubahan landskap yang ekstrim.

Melalui pertambangan yang ramah lingkungan dan bertanggungjawab dipastikan dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang signifikan serta meningkatkan standar hidup bagi generasi yang ada dan masa depan secara berkelanjutan.

Senin, 12 Agustus 2013

Berlatih di Atas Awan

Sebanyak 20 pemain dan beberapa officials Timnas U-19 (Tim Nasional Usia-19) Indonesia  tiba di Timika, Papua. Rombongan skuat timnas junior yang dipimpin Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin bersama Anggota Eksekutif Koordinator yang juga Koordinator Timnas, Bob Hippy diterima langsung Vice President Industrial Relations PT Freeport Indonesia (PTFI), Jonathan John Rumainun di ruang VIP Bandara Mozes Kilangin.

Pertandingan Persahabatan
Jonathan John Rumainum yang akrab disapa John, mewakili jajaran manajemen perusahaan menyambut hangat kedatangan tim ini. Sebagai seorang penggemar sepak bola John menambahkan, pihaknya merasa terhormat dan bangga atas keputusan pengurus PSSI memilih PTFI di Timika & Tembagapura sebagai tempat menggelar pemusatan latihan Timnas U-19 dalam rangka latihan persiapan mengikuti turnamen Hong Kong Football Association (HKFA) di Hongkong.
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin mengatakan salah satu alasan memilih Tembagapura sebagai tempat menggelar pelatnas bagi Timnas U-19, karena suhu udara dan kondisi lapangan yang hampir sama di Hongkong. "Di sana (Hongkong) lapangan yang akan digunakan menggunakan rumput sintetik, sama seperti yang ada di sini" kata Djohar. "Tapi sebetulnya, dukungan dari jajaran manajemen PT Freeport dan komunitas di Papua yang menjadi alasan utama. Tentunya, terima kasih yang luar biasa bagi PT Freeport dan juga komunitas di Papua, khususnya Kabupaten Mimika" tambah Djohar.

Timnas U19 Kunjungi area tambang Grasberg
Timnas U-19 menjajal lapangan rumput Kuala Kencana sebagai tempat latihan sebelum naik ke Dataran Tinggi. Pada sesi latihan ini Nurhadi Sabirin EVP & General Manager PTFI, menjelaskan bahwa, "Timnas U-19 berlatih di Tembagapura ini merupakan suatu komitmen perusahaan dalam turut memajukan dunia olah raga terutama sepak bola terutama timnas U-19 ini merupakan cikal bakal pemain-pemain berbakat yang akan membawa nama kesebelasan Indonesia. PTFI bangga mendukung Timnas untuk berprestasi dalam upayanya membawa nama baik Bangsa dan Negara kita Indonesia" jelas Nurhadi.
Dukungan penuh diberikan PTFI berupa penggunaan sarana dan prasarana selama tim ini mengadakan latihan di Jobsite. Setibanya timnas asuhan Indra Sjafri hari Sabtu (9/2) tanpa membuang-buang waktu langsung berlatih di lapangan hijau sintetis di Tembagapura untuk mempersiapkan tim beradaptasi dengan iklim dingin dan lapangan sintetis yang akan dihadapi saat pertandingan di HKFA.
Keesokan harinya, Timnas U-19 bertemu Tim Pilihan dari Tembagapura dalam pertandingan persahabatan di Lapangan Sepakbola Tembagapura. Para karyawan dan komunitas berbondong-bondong mengelilingi lapangan sepak bola untuk menyaksikan Tim Tembagapura yang terdiri dari para karyawan dan anak-anak Asrama Tomawin, menjamu Timnas U-19. Pertandingan berjalan seru dimana kedua tim saling melepaskan beberapa tendangan yang mengancam gawang masing-masing. Sayang beberapa peluang yang diperoleh oleh Tim Tembagapura belum mampu dikonversi para pemain menjadi gol. Namun sebaliknya Tim U-19 yang sudah cukup matang dan berpengalaman nampaknya terlalu kuat untuk dibendung oleh Tim Tembagapura. Strategi dari Pelatih yang berubah-ubah serta rotasi pemain yang tepat dari Timnas U-19 terbukti sangat efektif dan tim Tembagapura harus menerima kekalahan dengan skor 4-0.
Selain berlatih di Tembagapura Timnas U-19 juga berkesempatan merasakan bagaimana menjadi karyawan PTFI dengan mengunjungi area Tambang Terbuka Grasberg sekaligus mengakhiri kungjung mereka di Dataran Tinggi, pada hari Senin (11/2). Walaupun terdengar komentar dari salah seorang rombongan "Saya takut ketinggian, tapi saya tidak ingin melewati kesempatan emas seperti ini". Setibanya di GBT (Gunung Biji Timur) ketakutannya akan ketinggian lenyap digantikan dengan antusias berfoto dan melihat pemandangan hingga di Overlook Bunaken, dimana timnas U-19 mendapatkan penjelasan singkat mengenai Tambang Terbuka Grasberg oleh VP Grasberg Wibowo Arif Suwargo sebelum mengabadikan kunjungannya dalam foto bersama dan melanjutkan perjalanannya hingga Dataran Rendah.
Sebelum kembali ke Jakarta, Timnas U19 juga bertemu Persatuan Sepakbola Mimika (PERSEMI) U19 dan Pemenang Freeport Cup 2012 dalam pertandingan Persahabatan di Kuala Kencana. "Luar biasa" ujar Robert Kurni Assisten Pelatih Timnas U-19. "Takjub melihat dan mengunjungi keindahan alam di Timika terutama ketika mengunjungi Grasberg beserta alat-alat berat berukuran raksasa. Para pemain hampir semua berasal dari daerah-daerah yang berbeda dan alamnya tidak seperti ini, senang sekali dapat kesempatan mengunjungi area kerja PTFI." Kesan yang di sampaikan sebelum meninggalkan Papua. 

Senin, 05 Agustus 2013

Pelatihan Penambangan di US Untuk Pengembangan Karyawan Papua

Pengembangan karyawan Papua merupakan salah satu komitmen penting PT Freeport Indonesia (PTFI). Salah satu kelajutan dari komitment tersebut adalah pengembangan karyawan Papua melalui program US Mining Training yang dibuat tahun 2012 dan sudah dapat direalisasikan pada tahun 2013. Pelaksanaan program US Mining Training memberikan kesempatan kepada karyawan Papua yang memiliki potensi dan kinerja baik untuk mengembangkan diri dengan meningkatkan kemampuan komunikasi, memiliki pengetahuan yang baik dan wawasan yang luas tentang proses business di area pertambangan Freeport McMoRan (FM) di area lain dan tentunya melalui proses pengembangan ini diharapkan perserta meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka.
Dalam sesi pembukaan program pada tanggal 6 Maret 2013 yang diselenggarakan di Tembagapura bersama peserta gelombang pertama, EVP dan General Manager PTFI Nurhadi Sabirin menyampaikan ucapan selamat mengikuti program kepada karyawan yang terpilih dalam gelombang pertama ini. Atas nama manajemen PTFI Nurhadi Sabirin mengharapkan karyawan yang mendapatkan kesempatan pengembangan diri dalam program ini sungguh-sungguh menunjukan keseriusannya untuk memanfaatkan kesempatan yang diberikan perusahan. "Tunjukanlah kedisiplinan, jadilah contoh yang baik, menjaga nama baik diri dan juga menjaga nama baik PTFI selama mengikuti program ini. Dengan hasil yang baik yang akan ditunjukan oleh pertama ini maka kesempatan yang sama akan terbuka bagi karyawan dan karyawati Papua lainnya" tuturnya. Nurhadi menerangkan bahwa program ini adalah bentuk komitmen perusahaan untuk memberikan ruang dan kesempatan pengembangan kepada karyawan Papua sehingga dapat berpacu maju bersama dengan karyawan lain. "Perusahaan akan mempertimbangkan tindak lanjut bagi karyawan yang memiliki potensi dengan program-program yang bersifat jangka panjang dan strategis. Tentunya peluang tersebut ada namun kembali lagi kepada karyawan, bagaimana bisa menunjukan kinerja yang baik dan kemauan untuk terus belajar lebih giat", pintanya.
Dalam pertemuan yang dilakukan untuk mendapatkan arahan umum dari manajemen, Maxwell Kennedy sebagai TE Papuan Affairs menyampaikan selamat kepada peserta yang terpilih dalam program ini dan berpesan peserta dapat mempergunakannya untuk meningkatkan kemampuan dan pengalaman guna pengembangan diri untuk masa depan.
Dalam kesempatan yang sama juga, Joko Basyuni, EVP, Chief Human Resources Officer berpesan, program US mine Training adalah program kerja sama antara berbagai divisi yakni Papuan Affairs, Organization Development, Human Resources dan juga Divisi Operations. Karyawan yang mendapatkan kesempatan adalah karyawan yang dipilih berdasarkan kriteria dan mendapat rekomendasi oleh masing-masing pimpinan divisi. Oleh karena itu, peserta diharapkan menghargai kesempatan yang diberikan, dan dimanfaatkannya dengan baik, serta menunjukan hasil yang baik sehingga program ini tetap dapat berlanjut dan memberikan hasil yang baik.
Kelompok pertama program ini terdiri dari 7 karyawan Papua dari berbagai departemen dan divisi yang didamping oleh 1 karyawan senior Papua. Sebelum keberangkatan mereka awal April ini, peserta diberikan materi-materi pembekalan untuk persiapan diri, meliputi kemampuan komunikasi dalam bahasa inggris, pemahaman lintas budaya dan persiapan kesehatan.
Soleman Faluk sebagai kordinator program menyampaikan kepada peserta untuk serius mengikuti program ini karena melalui diskusi yang panjang perusahaan memberikan salah satu jalur program pengembangan diri bagi karyawan Papua. "Tidak mudah kita mendapatkan kesempatan seperti ini. Ini merupakan pergumulan yang panjang dan lama akhirnya sudah terjawab" tuturnya. Mari kita hargai dan tunjukan hasil yang positif sehingga memberikan peluang untuk hadirnya program-program baru lainnya kedepan. 

Minggu, 04 Agustus 2013

CV. HANAU NUMUS JTB Utamakan Keselamatan & Kesehatan Karyawan

CV. Hanau Numus JTB adalah salah satu usaha yang di bina oleh Departemen Social Local Development PT Freeport Indonesia. Kontraktor milik putra daerah yang bergerak di bidang reboisasi dan remediasi hutan di area Kuala Kencana. CV Hanau Numus JTB selealu mengedepankan keselamatan bagi karyawannya dalam melaksanakan tiap pekerjaan.
img
Mussa Hannauw pemilik CV Hanau Numus JTB
CV. Hanau Numus JTB didirikan oleh Mussa Hannauw salah satu masyarakat lokal suku Moni, pada tanggal 14 Januari 2002. Pada tahun 2011 adalah awal dimana Mussa Hannauw mulai efektif melakukan konsultasi ke Departmen SLD, dengan harapan dapat bergabung menjadi peserta Program Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM) untuk di bina. Pada bulan Juni 2011 CV. Hannau Numus mendapatkan kesempatan dan kepercayaan dari PTFI melalui Departemen Environmental- Grup Reklamasi, untuk melakukan Program Remediasi Hutan di Kuala Kencana.
Dalam melakukan pekerjaan remediasi hutan Kuala Kencana, CV. Hanau Numus JTB mempekerjakan 9 orang karyawan dan 7 orang diantaranya adalah orang asli papua. Pada periode kontrak yang pertama (Juni - Desember 2011) CV. Hanau Numus JTB telah melakukan penanaman pohon untuk Program Remediasi Kuala Kencana sebanyak 15.662 pohon pada areal seluas 39 hektar.
img
Para Karyawan CV Hanau Numus JTB mengerjakan proyek area Kuala Kencana
Karena kegigihan dan kemauan untuk belajar dan menjalankan usahanya dengan baik sehingga pada tahun 2012 CV. Hanau Numus JTB di percayakan kembali untuk melanjutkan program Remediasi Kuala Kencana. Salah satu kunci utama kesuksesan usaha CV. Hanau Numus ini adalah karena mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja para karyawannya. “Setiap pagi sebelum kerja kami awali dengan berdoa, kemudian meeting untuk keselamatan kerja (safety meeting – Red), memeriksa dan memastikan karyawan menggunakan peralatan keselamatan kerja, seperti helm kerja, sepatu safety, dan rompi/fest. Kita harus ikuti prosedur keselamatan yang sudah di tentukan oleh PTFI, dan hingga saat ini, puji Tuhan kami tidak pernah satupun mengalami kecelakaan kerja.” tambahnya.
img
Mussa memastikan para karyawannya untuk tetap bekerja dengan aman dan selamat.
“Kami mengejar target untuk menanam 20.000 pohon, saat ini kami sudah menanam sekitar sebanyak 15.662 pohon, sisanya sedang kami kejar saat ini.” jelasnya. Dari pelatihan, pendampingan, dan bantuan yang diberikan PTFI melalui SLD dan Environmental, sangat bermanfaat. “Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh SLD dan Environmental bagus dan baik, mereka selalu turun kelapangan, sehingga banyak hal yang kami pelajari, mereka selalu memberikan arahan, pendamping, koreksi agar kesalahan tidak terulang lagi”, ujar Mussa.

Sabtu, 03 Agustus 2013

PTFI, Perusahaan dengan Program 'HIV/AIDS Di Tempat Kerja' Terbaik di Indonesia

PT Freeport Indonesia (PTFI) menerima penghargaan “Best of the Best” dalam Program Pengendalian dan Pencegahan (P2) HIV-AIDS Di Tempat Kerja’ dari Pemerintah Indonesia, sebagai perusahaan yang memiliki program P2 HIV-AIDS terbaik di Indonesia.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Muhaimin Iskandar kepada Presiden Direktur PTFI Rozik B Soetjipto dalam puncak acara peringatan hari AIDS se-dunia 2012 yang berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa (11/12).
Peringatan hari AIDS se-dunia tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden RI Boediono, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar, perwakillan dari ILO, Ketua KPAN, para pegiat kesehatan terutama HIV-AIDS, para pelajar, perwakilan pendiri dan anggota IBCA serta para wartawan.
PTFI menerima penghargaan “Best of the Best” tersebut karena dinilai oleh Pemerintah memiliki program P2 HIV-AIDS yang sangat baik, dan menjadi yang terbaik diantara 55 perusahaan dari seluruh Indonesia yang memiliki program serupa yang dinilai oleh tim yang terdiri dari perwakilan Kementarian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Kesehatan dan Komisi Penanggulangan Aids Nasional.
PTFI melalui Public Health dan Malaria control (PHMC) Industrial telah memulai Program penanganan HIV-AIDS di tempat kerja sejak tahun 2004. Dokumen kebijakan ini dipublikasikan di website internal perusahaan, sehingga dapat dibaca oleh seluruh karyawan.
Kebijakan tersebut menyangkut 6 fokus area, yaitu:
  1. Bekerjasama dan mendukung Pemerintah Indonesia dalam penanganan HIV/AIDS Di Tempat Kerja.
  2. Studi tentang prevalensi (penyebaran)
  3. Kampanye preventif (pencegahan)
  4. Tata laksana infeksi oportunis pada ODHA (orang dengan HIV-AIDS)
  5. Pembentukan Komite HIV-AIDS
  6. Anti diskriminassi terhadap ODHA
Dalam menjalankan keenam fokus area program tersebut PTFI memiliki kebijakan perusahaan dalam program HIV/ AIDS, memberikan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan dan keluarga mengenai HIV-AIDS, termasuk kepada Peer Leader Educators, menghindari stigma dan diskriminasi, dukungan dan perawatan bagi karyawan dengan HIV-AIDS, dukungan anggaran untuk program-program tersebut, menyelenggarakan survey tentang penegetahuan, sikap dan perilaku karyawan tentang HIV-AIDS dengan mengacu kepada survey yang dibuat departemen kesehatan dan ILO, memiliki SOP dalam pemerikasaan, diagnosis, dan tata laksana infeksi menular seksual yaitu alat pelindung pribadi bagi petugas kesehatan.
Selain program Di Tempat Kerja, PTFI juga melalui PHMC-Community menjalankan program P2 HIV-AIDS kepada masyarakat d sekitar tambang dan kabupaten Mimika yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, KPAD Mimika, Tokoh Masyarakat, kalangan gereja, dan LSM setempat. Selamat kepada tim PHMC! (Ramdani Sirait)